Budaya Toraja
1.Rumah Toraja(Tongkonan)
Rumah tradisional ini adalah jenis rumah Tongkonan yang ditinggali oleh keluarga bangsawan. Keluarga bangsawan yang dimaksud ialah orang yang tidak memiliki jabatan atau posisi dalam pemerintahan setempat.
Karena merupakan rumah yang besar dan megah, maka pembangunan rumah Tongkonan adalah pekerjaan besar yang melelahkan. Oleh sebab itu, sebuah rumah Tongkonan dibangun oleh keluarga besar secara bersama-sama.
2.Mak Nene'
Ma'nene adalah ritual masyarakat Toraja yang dilakukan untuk menghormati para leluhur dengan cara mengganti pakaian jenazah yang telah dikubur bahkan hingga ratusan tahun.
Ritual ini bagi masyarakat awam mungkin terdengar menyeramkan.
Namun, tidak bagi masyarakat Toraja, sebab mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun tanpa rasa takut.
Bagi masyarakat Toraja, kematian merupakan momen penting yang disakralkan layaknya kelahiran dan pernikahan.
Ritual Ma'nene ini diawali dengan mengambil mayat leluhur dari sebuah peti mati yang ada di Patane.
3.MaPasilaga Tedong
Beberapa jenis kerbau yang digunakan untuk aduan ini harganya mahal, terlebih lagi kerbau yang sudah sering menang harganya bahkan bisa mencapai ratusan juta hingga 1 miliar Rupiah. Bagi masyarakat Tana Toraja, menduduki posisi yang sangat penting dan salah satu dari simbol prestise dan kemakmuran.
Mapasilaga Tedong di adakan pada saat upacara adat kematian adat di Tana Toraja, Rambu Solo. Upacara kematian ini bertujuan untuk membawa dan mengantarkan arwah dari orang yang sudah meninggal masuk ke dunia keabadian tempat arwah para leluhur tinggal dan berkumpul dan beristirahat. Acara Mapasilaga Tedong ini dilakukan sebelum upacara adat kematian dimulai.
4.Ma'Badong
Ma’ Badong adalah suatu tarian Upcara. Tarian Ma’ Badong ini diadakan pada upacara kemarian yang dilakukan secara berkelompok. Para penari (Pa’ Badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam. Ma’ Badong bukan hanya sekedar tarian, melainkan sebuah kegiatan melagukan badong dengan gerak khas. Syair yang dilakukan disebut Kadong Badong, isi dari syair tersebut tidak lain adalah pengagungan terhadap orang yang telah mati.
5.Mak Lambuk
Ma’ lambuk adalah sebuah seni tradisional menumbuk padi secara bersama-sama disebuah lesung. Suara talu bambu yang menumbuk lesung berpadu sedemikian rupa hingga terbentuk irama yang indah. Di Jawa sebenarnya ada kesenian serupa, bentuk lesungnya pun sama. Jika ma’ lambuk menggunakan batang bambu, di jawa menggunakan alu yang dibuat dari kayu.
Kerenn👍🏻👍🏻
BalasHapusMkasiii
HapusBguss👍
BalasHapusGood
BalasHapus